Kamis, 24 Agustus 2017

Surat untuk Si Kembar

Nak, terima kasih banyak telah mampir ke rahim Mama. Meski sebentar, Mama sempat merasakan keberadaan kalian, detak jantung kalian. Sedih memang saat menyadari ternyata kebersamaan kita hanya sampai disini, bahkan Mama belum sempat melihat kalian. Tapi, Mama juga bahagia, karena ternyata kalian adalah anak-anak terpilih yang Allah berikan jalan pintas menuju surga. Kalian tak perlu mengerti apa itu kenikmatan semu dunia yang menuai dosa, kalian tak perlu merasakan kejamnya fitnah dunia di akhir zaman ini, tak perlu mendengar bisingnya debat para manusia yang sibuk memenangkan ego masing-masing. Yang kalian rasakan hanya kenikmatan surga yang kekal.

Nak, saat ini Mama sedang memproses administrasi untuk tindakan mengeluarkan jasad kalian dari rahim Mama. Tentu Mama ingin lebih berlama-lama bersama kalian, namun jasad kalian harus segera dikeluarkan dari rahim Mama, agar kalian tenang, dan Mama juga bisa melanjutkan perjuangan mencapai surga bersama kalian. PR Mama masih banyak Nak, agar bisa bersama kalian. Mama telah banyak dosa, jadi Mama butuh hidup beberapa tahun lagi untuk menghapusnya, agar bisa bersama dengan kalian di surga. Doakan Mama ya Nak, semoga semua berjalan lancar. Mama minta maaf, belum bisa memberikan yang terbaik saat kalian di rahim Mama. Tak begitu sering Mama mengajak kalian bermesra dengan Allah, melantunkan ayat-ayat indahNya untuk kalian. Tapi sekarang kalian lebih dekat denganNya, kalian bisa bermesra denganNya tanpa sekat. Sampaikan salam dan permohonan ampun Mama padaNya ya nak.

Tahukah kau Nak, bagi kami, keberadaan kalian sangatlah berarti. Kami telah menanti kehadiran kalian selama dua tahun ini. Betapa bahagianya kami ketika dapat kabar bahwa kalian mulai hidup di rahim Mama. Kami selalu berusaha menjaga kalian dengan baik, meski takdir berkata lain. Allah lebih sayang kalian daripada kami, kami ikhlas. Sampai kapanpun Mama akan merindukan kalian. Semoga doa-doa Mama sampai ke tempat kalian berada. Tunggu kami ya Nak, Mama dan Papa akan menyusul kalian ke Surga, supaya kita bisa berkumpul kembali, semoga Allah ridho ya nak. Tak perlu sungkan untuk hadir di mimpi Mama ketika kalian rindu, Mama tentu akan sangat bahagia. Love you, kembarnya Mama Papa. 😘

Sabtu, 11 Februari 2017

Taman Wisata Matahari Bogor




Salah satu kolam untuk wahana air: perahu kayak, bola air, sepeda air, dll. 
Hallo, semua! 
Weekend kali ini kalian kemana? Yang belum punya rencana, ada referensi tempat wisata alam yang ramah kantong nih.

Jadi ceritanya beberapa hari lalu saya dan suami jalan-jalan ke Taman Wisata Matahari Bogor. Dari Jakarta kami naik KRL tujuan stasiun Bogor. Dari stasiun Bogor ke Taman Wisata Matahari kami naik mobil online sekitar satu jam, biayanya sekitar Rp 50.000-60.000 (normal bukan saat jam sibuk). Langsung deh turun di depan pintu masuknya.

Harga tiket masuk ke Taman Wisata Matahari Rp 25.000/orang, sudah termasuk tiket gratis di 5 wahana: menara, perahu kayak, perahu naga, waterboom, perahu karet. Nah diluar 5 wahana tersebut, masih banyak wahana lainnya, seperti flying fox, rafting, ATV, mobil wira-wiri, safari dinosaurus, naik kuda, dan lain sebagainya. Wahana tersebut bisa dinikmati dengan tiket tambahan berkisar Rp 10.000-20.000/tiket. Cocok buat jalan sama anak-anak. 
Wahana waterpark Taman Wisata Matahari. 
Bagi yang suka renang atau bermain air, di Taman Wisata Matahari juga ada waterpark. Ada dua jenis perosotan air yang bisa dipakai dewasa, bentuk lurus dan spiral. Nah, untuk anak-anak, banyak tempat bermain air lainnya. Ada hujan-hujanan, ember tumpah, dan lain sebagainya. Ada wahana perosotan baru juga yang sedang dibangun. Luamayan lah ya buat seru-seruan.

Tiket masuk ke waterpark sudah termasuk dalam tiket masuk yang pertama kali kita bayarkan diawal. Kkita tinggal sewa ban buat main prosotan, sewanya sebesar Rp 20.000/ban, digunakan untuk 2 orang. Kalau butuh loker, ada juga persewaan loker dengan biaya Rp 10.000/koin. Jadi hanya untuk sekali kunci. Kalau ada barang ketinggalan, mau buka kunci lagi, berarti bayar lagi Rp 10.000. 

Mendayung perahu kayak di Taman Wisata Matahari
Pulangnya, berhubung dari Taman Wisata Matahari susah untuk terjangkau transportasi online, kami naik angkot. Dari Taman Wisata Mahari naik angkot biru tujuan Sukasari, biayanya Rp 10.000/orang. Lalu pindah angkot hijau nomor 09 (lalu jalan sedikit ke stasiun Bogor) atau angkot hijau nomor 02, biaya sekitar Rp 3.500/orang.

Semoga memberi gambaran untuk kalian yang butuh referensi tempat piknik sekitar Jabodetabek bernuansa alam. Happy weekend! :) 

Facebook: Ilmi Dian Asrini
Instagram: @ilmidian

Selasa, 11 Oktober 2016

Mebiasakan Masakan Rumahan

Tiap kali mau masak selalu deg-degan dan tak henti-hentinya berdoa, "ya Allah, semoga jadi makanan sehat dan menyehatkan, semoga enak, ya Allah semoga suamiku suka...". Selalu seperti itu sepanjang waktu memasak. Ada kekhawatiran-kekhawatiran tertentu, takut ga enak, takut suami ga suka, makanya "umak-umik" doa terus. Padahal kalau dihitung-hitung, sudah sekitar 14 bulan hampir tiap hari memasak. Alhamdulillah, suami ga neko-neko. Apapun yang dimasak istrinya selalu dinikmati, "seolah-olah enak". 😂

Tiap setelah beberapa kali suap selalu melemparkan pertanyaan "mengerikan" ke suami: "gimana? Enak ga? Suka ga? Kurang apa?" Kenapa pertanyaan itu mengerikan? Karena sungguh dilematis jawabannya. Saat keasinan, suami takut bilang keasinan karena khawatir istrinya kecewa. Istri pun sebenarnya takut mendengar jawaban dari suaminya, takut ga enak lah, keasinan lah, dsb.

Dulu awal nikah suamiku selalu langsung jawab jujur kalau diberi pertanyaan dilematis itu. Yang kurang asin lah, besoknya keasinan lah, dan jawaban itu rasanya menyakitkan bagi istri (baru) yang masih keringetan selesai masak. Meskipun sebenarnya jujur. Memang jujur kadang menyakitkan. Setelah tahu hal itu terkadang menyakitkan bagi istri, makin kesini suaminya makin pinter. Jawaban pertama adalah "oke kok masakannya". Paling tidak hal itu akan menenangkan perasaan istri yang selalu khawatir mengecewakan suami jika masakannya tidak enak. Nah, kalau ada yang kurang pas, menyampaikannya disaat situasi sudah memungkinkan. Misal saat bersantai, saat becanda, barulah mengatakan dengan cara yang halus: "yang kemarin itu, sayur asemnya kalau ditambah garam lagi kayaknya bakalan lebih enak deh." Dengan begitu, masukan dapat diterima dengan baik oleh istri tanpa terbawa arus baper. Besoknya diperbaiki deh masakannya. Alhamdulillah, makin hari selalu ada perbaikan, baik dari rasa masakan istri maupun cara suami menyampaikan tanggapannya. 😇

Memasak merupakan salah satu skill, akan semakin baik jika terus diasah. Ga perlu takut masak ya Bun, yang penting berproses untuk terus memperbaiki masakan, supaya makin hari makin enak dan sehat. 😘

On frame : Telur puyuh balado.

Intstagram: @ilmidian
Facebook: Ilmi Dian Asrini
Twitter: @ilmidian

Senin, 27 Juni 2016

7 TIPS MUDIK LEBARAN



Lebaran sebentar lagi, suasana mudik dan semangat untuk berkumpul dengan keluarga pun mulai terasa. Banyak dari kita semangat sekali mempersiapkan hari raya dengan membeli beberapa pakaian baru, kue, oleh-oleh untuk keluarga. Namun jangan lupa perhatikan juga kondisi tubuh dan tempat tinggal kita sebelum kita tinggal mudik untuk beberapa hari kedepan. Saya ingin berbagi beberapa tips mudik, diantaranya beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebelum dan selama mudik.

1. Pastikan tempat tinggal yang akan kita tinggalkan dalam kondisi bersih dan rapih
Sebelum mudik, ada baiknya kita bersihkan dan rapihkan tempat tinggal kita yang akan kita tinggalkan selama mudik ke kampung halaman. Jangan tinggalkan piring kotor ataupun cucian kotor. Usahakan semuanya telah tercuci dan kita tinggalkan dalam kodisi bersih, karena jika kita tinggalkan dalam kondisi kotor akan mengundang serangga maupun hewan (seperti: tikus, dll). Selain itu,  usai mudik biasanya kita lelah, maka tempat tinggal yang bersih dan rapih akan menjadi tempat istirahat yang nyaman.

 2. Pastikan kompor dan listrik di  tempat tinggal yang akan kita tinggalkan telah dalam kodisi mati seluruhnya
Matikan lampu, cabut se saklar, matikan seluruh barang elektronik dalam tempat tinggal kita. Pastikan kompor juga dalam kondisi mati agar aman saat kita tinggalkan.

3. Buatlah list barang yang akan kita bawa
Buatlah catatan barang yang akan kita bawa mulai dari pakaian, P3K inti untuk persiapan di perjalanan, minuman, beberapa makanan, tisu, charger, dsb. Bawalah barang secukupnya saja, jangan terlalu banyak dan berlebihan agar ttidak repot di perjalanan.

4. Berpenampilanlah sederhana saat di perjalanan
Minimalisir kemungkinan buruk yang akan terjadi pada diri kita saat di perjalanan. Dengan bepenampilan sederhana dapat menghindarkan kita dari incaran para copet maupun rampok. Gunakan pakaian yang nyaman agar perjalanan kita juga terasa nyaman.

5. Siapkan kondisi tubuh
Pastikan kondisi tubuhmu dalam keadaan fit atau bugar. Makan makanan bergizi dan olahraga yang cukup menjelang mudik, banyak minum air putih. Hal ini penting agar mudik berjalan lancar, nyaman, dan kita dalam melakukan banyak hal saat mudik di kampung halaman.

6. Siapkan tiket  atau kendaraan yang akan kita gunakan mudik
Jika kita pulang kampung (mudik) dengan menggunakan transportasi umum, pastikan tiket sudah kita dapatkan jauh-jauh hari sebelum hari kepulangan. Bila kita memesan tiket secara online, cetaklah tiket beberapa hari sebelum keberangkatan agar mudik berjalan lancar.
Jika kita mudik dengan menggunakan transportasi pribadi, cek kondisi fisik kendaraan yang akan kita gunakan. Bila perlu, bawa ke bengkel untuk di service sebelum pulang. Bawalah beberapa sparepart yang mungkin kita butuhkan jika di tengah perjalanan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

7. Berdoalah sebelum melakukan perjalanan
Jangan lupa mulai perjalanan kita dengan doa agar perjalanan lancar dan kita sampai tujuan dengan selamat.

Demikian tujuh tips mudik lebaran yang dapat kita praktekkan sebelum pulang kampung. Semoga bermanfaat. 

By: @ilmidian (BBM 5C98BDED)

Kamis, 12 Mei 2016

Baper Warning!!!






















Halo girls, gimana perasaan kalian saat melihat meme diatas yang menceritakan kehidupan sehari-hari antara pasangan wanita dan laki-laki. Sekarang ini banyak sekali meme semacam itu bertebaran di sosmed. Baik berupa foto maupun video yang yang bikin gemes tapi lucu. Meme yang menonjolkan sisi ke “baper” an wanita masih menjadi “dagelan“ favorit di sekitar kita. Dan lucunya, kita, para wanita yang terkenal “baper” justru tertawa dan mengiyakan meme tersebut, karena memang sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Tapi apakah diantara kita sudah berusaha untuk mengurangi tingkat baper kita agar orang terdekat/pasangan kita tidak semakin tersiksa? Atau justru membanggakan keunikkan (baca: baper) kita tersebut dan menuntut pasangan kita supaya selalu bisa mengerti kita, meski dia dalam kondisi apapun? Karena wanita selalu benar, katanya :p 

Seringkali kita menuntut pasangan kita agar selalu bisa mengerti kita, memahami kita, meski tanpa kita beritahu. Padahal kita sangat paham bahwa pasangan kita bukan Tuhan, Dewa, Dukun, atau dzat lain yang selalu tahu yang kita mau tanpa kita beritahu. Hihihi.. Terus, kenapa kita selalu menuntut mereka agar selalu memahami kita ya? Mungkin karena kita, wanita, selalu benar. Katanya sih gitu.. hehe.. Lalu, apakah kita benar-benar sudah memahami bagaimana diri kita? Hayoo, sudah belum? Kenyataannya, seringkali kita bingung apa yang sebenarnya kita mau saat menuntut orang lain memahami kita.  Kadang kita menjadi bingung ketika pasangan kita menanyakan lebih lanjut dan meminta kita untuk mendeskripsikan secara detail tentang apa yang kita mau. Dan akhirnya kita hanya menjawab dengan “Ya pokoknya aku mau kamu tuh peka!”, “Pokoknya gini…”, Pokokny gitu…” dan “pokoknya-pokoknya” yang lain, dilanjutkan dengan ngambek.. :D Dweerr!!! Kemudian masalah-masalah kecil mulai muncul dan berlanjut menjadi masalah-masalah besar.

Rugi banget ga sih kalau hubungan kita akhirnya bermasalah hanya karena masalah-masalah kecil yang timbul karena ke”baper”an kita? Padahal masalah itu bisa kita minimalisir dengan memahami betul diri kita dan membantu pasangan kita untuk memahami diri kita.  Salah satunya dengan mengenali kapan biasanya “baper” kita muncul dan bagaimana cara mengatasinya. Umumnya, wanita mengalami “baper” pada saat-saat tertentu. Wanita dan laki-laki perlu memahami kapan biasanya wanita baper atau lebih sensitif dibandingkan biasanya, agar dapat menetapkan sikap yang tepat saat baper itu muncul. Kapan biasanya “baper” wanita muncul? Dan bagaimana menyikapinya?

1. Wanita “baper” Saat PMS / Datang Bulan
Wanita hendaknya selalu mencatat siklus  haid dengan teratur. Hal ini sangat membantu kita untuk memantau kesehatan fisik dan psikis kita. Saat menjelang haid dan sedang haid, biasanya wanita lebih sensitif serta mudah terbawa perasaan. Lebih mudah tersinggung, sedih, merana, marah, dan sebagainya. kita harus sadar dan selalu ingatkan diri kita bahwa saat PMS memang kita lebih sensitif dan baper, maka berhati-hati pula dalam berkata dan bersikap. Sebelum berkata dan bersikap, tanyakan lagi pada diri kita, apakah perkataan dan sikap kita berasal dari logika atau efek baper saat haid? Jangan sampai kita terlanjur marah-marah dan memutuskan suatu hal yang tidak logis atau bahkan negatif hanya karena kita terbawa perasaan. Beritahu pasanganmu saat menjelang masa PMS atau menjelang haid, agar dia lebih berhati-hati dalam bersikap dan berkata-kata. Beri penjelasan padanya bahwa saat menjelang haid atau sedang haid biasanya wanita lebih sensitif, hal itu kadang membuat kita bicara “ceplas-ceplos” atau mungkin mudah marah. Mohon pengertian darinya agar jangan terlalu diambil hati, karena terkadang kata yang muncul saat kita sensitif/baper hanya berasal dari ego kita, dan seringkali kurang logis. Misal, marah-marah tanpa sebab. 

2. Wanita “baper” saat Kecapekan
Saat kamu tiba-tiba mudah marah atau sedih, padahal kamu tidak sedang PMS/haid, mungkin saat itu kamu terlalu lelah. Coba ingat kembali apa saja yang kamu kerjakan sebelumnya. Jika memang kamu telah melakukan banyak hal dan lelah, lebih baik kamu segera istirahat, sampaikan pada pasanganmu bahwa kamu lelah dan butuh istirahat. Karena jika kamu memaksakan diri untuk berkomunikasi dengan pasanganmu dalam kondisi lelah, kamu akan mudah tersulut emosi dan mungkin memberikan respon yang tidak diharapkan oleh pasanganmu. Hal tersebut akan menuai konflik. Lebih baik istirahat dulu, dan kembalilah beraktivitas serta berkomunikasi dengan orang lain atau pasanganmu saat kamu sudah kembali bugar. 

3. Wanita “baper” saat Lapar
Beberapa wanita akan mudah tersulut emosi saat mereka lapar. Solusi bagi orang lapar adalah makan! Hehe.. Jangan sampai orang terdekatmu jadi korban ke”baper”an mu saat lapar. Bawalah cemilah yang agak menggenyangkan kemanapun kamu pergi, roti atau crackers misalnya, untuk mengatasi  lapar yang datang tiba-tiba, saat kamu belum berkesempatan untuk untuk makan besar.

4. Wanita “baper” saat Bosan
Kenali kapan dan hal apa yang membuatmu bosan. Berdiam diri menunggu sesuatu misalnya. Lakukan hal-hal yang menyenangkan agar kamu tidak bosan. Membaca buku, jalan-jalan, mengunjungi teman, main games, ke salon, apapun yang menurutmu menyenangkan lakukanlah agar kamu tidak bosan. Banyak hal yang bisa kamu lakukan saat menunggu seseorang, apalagi sekarang hampir setiap saat kita pegang gadget. Eits, tapi hati-hati ya, ga perlu stalking mantan, bukannya terhindar dari bosan, yang ada malah baper duluan sebelum bosan, hihihi.

5. Wanita “baper” saat Teringat Hal yang Menyakitkan
Seringkali kita menjadi mudah sedih atau marah saat teringat hal atau seseorang yang pernah menyakiti hati/diri  kita. Dan terkadang orang terdekat menjadi sasaran kemarahan kita meski sebetulnya dia tidak bersalah. Mencoba mengikhlaskan segala hal yang pernah terjadi pada diri kita merupakan salah satu solusi yang bisa kamu lakukan. Memang terkadang kita teringat tentang hal yang menyakitkan secara tiba-tiba dan sulit untuk melupakannya. Namun bagaimanapun, tidak ada orang yang tidak pernah terluka. Maka ikhlaskanlah hal yang pernah menyakiti kita dan ingatlah kebaikan-kebaikan yang pernah kita terima, hal itu dapat membuat kita lebih mudah untuk tersenyum.

Beberapa hal tadi hanya sebagian dari sekian banyak hal yang pada umunya membuat wanita “baper”. Mungkin ada beberapa diantaranya yang sesuai denganmu dan ada pula yang tidak, karena tiap wanita memiliki keunikan masing-masing sesuai kepribadiannya. Kenali lebih dalam dirimu agar dapat mengendalikan emosi dengan lebih baik. kenali kapan saat-saat kamu lebih “baper” dari biasanya, dan cari tahu bagaimana cara mengatasinya. Beritahu hal itu kepada orang terdekat/pasanganmu agar kalian saling memahami dan resiko terjadinya masalahpun berkurang. Yuk jadi wanita tangguh yang murah senyum dan anti baper! From “baper” to Super! :D


By @ilmidian :
BBM 5C98BDED
WA 085728109500
LINE @nsk28571

Jumat, 30 Oktober 2015

Ngerjain dan dikerjain penipu yang mengatasnamakan Indosat.




Senin pertengahan Oktober lalu, tepatnya  19 Oktober 2015  ceritanya Aku jalan-jalan ke Tanah Abang, sekalian belanja untuk dagangan. Sepulangnya dari tanah abang jam tiga sore, Aku duduk sebentar, meluruskan kaki, sebelum makan siang yang tertunda. Baru duduk sebentar, HP ku bunyi, ternyata ada SMS dari Indosat. Reflek jari jemariku menghapus SMS tersebut tanpa membaca isi SMS nya,  paling juga promo atau ucapan terimakasih, pikirku, hehe. Beberapa detik kemudian ada telepon dari +62816843552 yang mengaku atas nama Hendra Herlambang dari kantor pusat Indosat Jakarta. Kurang lebih seperti ini pembicaraannya:

Hendra                 : Halo, dengan Ibu Dian?
Dian                      : Iya.
Hendra                 : Ibu, tadi dapat SMS dari Indosat?
Dian                      : Mm, SMS Indosat?
(Sambil kuingat-ingat  SMS yang baru saja ku hapus, itu tadi isinya apa ya?)
Hendra                 : Iya bu, SMS dari Indosat.
Jadi gini Bu, saya Hendra Herlambang dari Indosat pusat di Jakarta. Barusan Saya kirimkan SMS ke nomor Ibu. Ini benar dengan nomor 085728109*** atas nama Ibu Dian kan?
Dian                      : Iya betul. Emang SMS nya apa Mas?
Diomongin disini aja deh..  (Sedikit merasa bersalah karena teringat kalau SMS nya reflek langsung kuhapus tanpa tahu isinya, hehe. Dalam hati, ini paling mau promo program atau survey pelanggan.)
Hendra                 : Kami kirimkan kode verifikasi ibu.
Ada yang perlu kami kroscek. Jadi tolong ibu bantu bacakan kode yang kami kirimkan.
Dian                      : Sorry ya Mas, tadi SMS nya udah reflek Aku hapus.
Hendra                 : Oh gitu, tidak apa-apa bu.
Kami akan kirimkan ulang SMS nya ya. Tunggu sebentar jangan ditutup telfonnya.
Dian                      : Ya…
(Masih saja sambil ngobrol dengan diri sendiri dalam hati. Ini orang ngapain sih, kode ngirim sendiri kok Aku suruh bacain. Tapi biarin lah, namanya juga orang kerja, mungkin butuh bantuan costumernya. Tiba-tiba ada SMS masuk lagi dari Indosat)
Hendra                 : SMS nya sudah masuk Ibu?
Dian                      : Iya, sudah..  
(Sambil membuka SMS dan mencoba memahami SMS-nya.)
Hendra                 : Saya jelaskan dulu ya Ibu.
Jadi gini Bu, kami dari Indosat ada program pemberian penghargaan untuk konsumen kami yang setia menggunakan Indosat. Ibu adalah salah satu dari sepuluh konsumen yang terpilih sebagai konsumen yang setia. Pembicaraan kita dalam telfon telah kami rekam sebagai bukti proses serah terima hadiahnya ya Bu. Dan nanti malam rekaaman ini akan ditayangkan di MNC TV pukul 22.30 WIB. Namun untuk mengkroscek data ibu apakah benar ibu yang berhak menerima hadiah ini, saya telah mengirimkan kode verifikasinya bu. Tolong dibacakan ya bu kodenya.
Dian                      : (Diam sambil ngobrol sama diri sendiri.
Waaah, penipuan nih.. Tapi gimana caranya ya dia kok bisa ngirim SMS atas nama Indosat? Jadi penasaran. Sambil terus mencoba memahami isi SMS dari indosat yang isinya masih asing bagiku. Begini isinya: “Kata kunci indosat assistant Anda : Uk***g. Ketikkan kata kunci ini di web Indosat Assistant untuk aktivasi Akun Anda.”  Layanan apa ya Indosat Asistant itu? Baru denger dah, ga pernah pake layanan itu).
Hendra               : Bu.. Bu Dian, kenapa Ibu diam saja?
Tolong bacakan kodenya ya… Saya tolong dibantu.
Dian                 : Bentar Mas, ini SMS nya suruh masukin kodenya ke web kok, bukan suruh bacakan. (Sambil ngeles dan ragu antara mau Aku bacakan atau nggak. Takutnya dia jadi bisa menyalahgunakan nomorku.)
Hendra            : Bu Dian, Saya kan sudah bilang, itu kode verifikasi untuk pemberian penghargaannya, Saya yang akan membantu ibu masukan kode itu ke web. Jadi ibu nggak perlu buka web.
Dian             : Gitu ya? Saya masukin sendiri aja deh, ntar saya buka webnya indosat dulu.
Hendra            :Bu, waktu kita nggak banyak, kalau kodenya nggak segera dimasukan, hadiah ibu akan hangus. Dan sambungan telfon ini juga nggak bisa diulang. Tolong diefektifkan waktunya bu, terkait dengan durasi juga. Karena kami bekerjasama dengan beberapa pihak. Nggak enak kalau kelamaan. Tolong segera bacakan saja kodenya.
Dian             : (Nih penipu ada aja ya alasannya, Aku jadi penasaran gimana cara kerjanya. Kasih tau aja kali ya, coba setelah ini ngapain. Kalau dia nyedot pulsa, biari aja pulsaku kan tinggal Rp 185,- hehe. Kalau nomorku bermasalah, kubawa aja ke gallery. Coba ah, hehe. Jailin penipu sekali-kali boleh lah ya, tapi harus tetep hati-hati. Semangat jahil kun pun membara.)
Hendra              : Bu, bu Dian. Kenapa masih saja diam? Saya beneran dari Indosat lho bu, tadi kan saya yang mengirimkan pesan. Jadi tolong segera bacakan kodenya ya.
Dian                     : Ya… Uk***g
Hendra                 :Baik, saya ulang ya bu.. Uk***g sudah benar bu?
Dian                     : Ya..
Hendra            : Oke.. Ini Benar dengan Ibu Ilmi Dian Asrini nomor HP 085728****** , beralamatkan di Jalan HOS Cokroaminoto Pekalongan Jawa Tengah ya Bu.
Dian                : Ya.. (Sengaja jawab singkat-singkat supaya kelihatan polos. Sambil menikmati lelah  dan minum es the. Hehe)
Hendra                 : Pulsa Ibu saat ini tinggal Rp 185,- benar bu?
Dian                     : Kayaknya sih gitu. (Kok dia tahu pulsaku?)
Hendra                 : Segera lakukan pengisian pulsa ya Bu. Saya jelaskan lebih lanjut ya Bu. Jadi, Bu Dian ini menjadi perwakilan dari Jawa Tengah sebagai konsumen yang setia terhadap Indosat. Ibu merupakan nomor tiga dari sepuluh pemenang yang kami pilih. Dan Ibu merupakan perwakilan dari Jawa Tengah. Ibu telah menggunakan nomor ini sejak enam tahun yang lalu ya bu?
Dian                     : Nggak tahu Mas, lupa.
Hendra                 : Iya Bu, Ibu sudah menggunakan nomor indosat ini selama enam tahun karena ibu  mulai menggunakannya sejak bulan Juni tahun 2009.
Dian                     : Masak sih? (Sambil mengingat-ingat kapan pertama kali Aku pakai nomor ini. Hmm, Aku pakai nomor ini sejak akhir SMA itu artinya tahun 2009. Ih, dia kok bener? Kok bisa tahu sih dia? Jadi tambah penasaran.)
Hendra                 : Iya Bu, benar. Di data kami seperti itu. Coba Ibu ingat-ingat lagi. Hanya Indosat dan Ibu yang tahu kapan ibu memulai menggunakan nomor ini, dan sisa pulsa ibu saat ini.
Dian                : (Waaah, jangan-jangan data indosat sudah jebol? Haduh, harus makin hati-hati nih.)
Hendra            : Coba sekarang bu dian cek KTP Ibu ya, Saya akan bacakan nomor KTP Ibu, sudah benar atau belum?
Dian                     : Ya..
Hendra              : Siap ya Bu, nomor KTP ibu adalah 337504********* sudah benar Ibu?
Dian                     : Yaa.. (Ih, dia tahu nomor KTP ku. Bener-bener nih, dia ambil dataku dari Indosat. Sambil membuka lagi SMS dari Indosat tadi dan memahami makna dari kata “Indosat assistant”. Haduh! Darisini nih kayaknya dia tahu dataku. Secara pemahaman awam, bisa jadi dia ngaku-ngaku sebagai asistantku dengan kode tadi. Dan, web Indosat yang dimaksudkan? Itu web untuk lihat datanya kali ya, dengan memasukan kode tadi. Yaah, sudah terlanjur ku kasihkan kodenya, dia sudah terlanjur baca donk ya.)
Hendra                 : Nah, untuk pemberian hadiahnya kami bekerjasama dengan mandiri bu. Ibu akan mendapatkan hadiah dari Indosat sebesar sepuluh juta rupiah. Dan cara mengambilnya cukup mudah, tanpa potongan dan tannpa pajak. Ibu hanya perlu ke ATM Mandiri.
Dian                     : Sorry Mas, Saya nggak punya rekening Mandiri, besok hadiahnya Saya ambil ke Jakarta aja ya. (Dalam hati mau tak sudahi, tapi kok tanggung ya sudah sampai sini. Lanjut nggak ya?)
Hendra                 : Oh, Ibu nggak perlu khawatir, Ibu nggak harus pakai kartu ATM Mandiri kok. Cuman ambilnya aja di  ATM Mandiri.
Dian                     : Kok bisa? (Tiba-tiba teringat pengalaman beberapa tahun yang lalu ketika hampir ketipu  dengan cara ambil uang di ATM juga. Tapi saat itu baru masukin kartu ATM Aku mundur, nggak Aku lanjutin karena ada temen yang ingetin kalau itu penipuan. Wah, jadi penasaran, sebenarnya setelah masukin kartu itu Aku bakal suruh ngapain ya?)
Hendra                 : Bisa Ibu, dengan menggunakan kartu ATM apapun, bisa untuk mengambil dananya di ATM Mandiri. Ibu punya nya rekening apa Bu?
Dian                     : Mmm… (Gimana ya biar Aku bisa ikutin alurnya tanpa Aku dirugikan? Mmm, rekening kosong! Ya, coba pake kartu ATM yang nggak ada saldonya aja.. Haha.. Sambil buka-buka dompet, cari kartu ATM yang jarang kupake  dan saldonya tinggal puluhan ribu.) 
Hendra                 : Gimana Bu, punya kartu ATM kan?
Dian                     : Punya siih…
Hendra                 : Apa Bu kartu ATM nya?
Dian                     : Ada lah pokoknya, termasuk ATM bersama.
Hendra                 : Oke, sekarang ibu ke ATM Mandiri ya, telfon nya jangan dimatikan.
Dian                     : Lho, harus sekarang? Kasih tau caranya aja lah, ntar malam saya  ke ATM nya. (Dalam hati: Lagi capek nih, baru pulang dari muter-muter tanah abang, mau makan dulu.)
Hendra                 : Harus sekarang ibu, nanti malam sudah harus tayang di MNC soalnya.
Dian                     : Tapi kebetulan saya lagi ada urusan di luar kota nih Mas, nggak tahu ATM mandiri disini. Mau cari tahu dulu yah. Tar malam aja saya ambilnya, sekarang mas kasih tahu cara ambilnya gimana.  (Sengaja nggak ngaku kalau di Jakarta, ntar dia bisa mundur kalau tahu.)
Hendra                 : Nggak bisa gitu ibu, karena caranya  memang harus saya pandu. Dan ini kan direkam bu pembicaraan kita. Hanya berlaku untuk sekali panggilan. Gini aja, deket situ ada indomart atau alfamart kan bu?
Dian                     : Ada. (Ini orang maksa banget sih.. Mau rehat dulu Aku, lapar. Tapi penasaran).
Hendra                 : Oke, Ibu sekarang ke Indomart atau Alfamart aja, biasanya disana ada ATM Mandiri. Ibu antri seperti yang lain, kalau sudah dapat giliran Ibu sambil dengarkan telpon lagi, saya pandu.
Dian                     : Ya..
Hendra                 : Ibu berangkat sekarang ya bu. Telfonnya jangan sampai mati. Kalau sudah di depan mesin ATM kabari saya bu, ucapkan “Halo halo”.
Dian                     : Ya… (HP Aku letakkan, karena masih capek dan lapar, Aku mau istirahat dulu aja ah. Sambil duduk menikmati es teh, Aku buka nasi bungkus yang baru Aku beli dari warung)
Hendra                 : Halo… halo Bu Dian… Haloo… Bu Dian sudah berangkat belum?
Dian                     : (Tu orang kok masih dengerin telfonnya aja sih, hola halo.)
Hendra                 : Halo Bu Dian, kenapa Ibu diam saja? Ibu sudah berangkat belum?
Dian                     : (angkat lagi aja deh) Ya..
Hendra                 : Bu Dian tolong telfonnya jangan dibungkam ya, kalau dibungkam jaringannya bisa terputus.
Dian                     : Nggak kok Mas.
Hendra                 : Bu Dian segera berangkat ya, durasi bu durasi.
Dian                     : Yaa.. (Ni orang tahu aja sih kalau Aku belum berangkat, masih mau santai, hehe)
Hendra                 : Beneran ya Bu, Saya tunggu. Ibu hati-hati dijalan nggak usah buru-buru. Utamakan keselamatan Ibu.
Dian                     : Yaa.. (Oke, berangkat aja deh biar segera selesai. Mmm, sebaiknya semua kartu penting dan ATM yang ada saldonya Aku tinggal aja di kamar. Cukup bawa Kartu ATM yang saldonya tinggal puluhan ribu, fotokopi KTP dan uang lima puluh ribu. )

Akupun berangkat ke Indomart dan Alfamart terdekat, namun tidak menemukan ATM Mandiri. Dan menurut pria yang mengaku bernama Hendra tadi, ATM nya harus Mandiri karena ATM lain nggak ada menuny. Setelah berjalan sekitar delapan ratus meter, akhirnya Aku menemukan ATM Mandiri. Dan transaksi pun dimulai.

Dian                     : Halo halo.. Mas Hendra Aku sudah di ATM Mandiri nih.
Hendra                 : Oke baik, terimakasih Bu Dian sudah mau berusaha. Ibu ikuti Instruksi saya ya Bu, jangan mendahului.
Dian                     : Oke.
Hendra                 : Masukan kartu ATM Ibu, tekan bahasa Indonesia. Lalu masukan password Ibu, dirahasiakan ya Bu passwordnya, jangan disebutkan. Jaga kerahasiaan password Ibu.
Dian                     : Ya (yalah, masak Aku mau kasih tau password).
Hendra                 : Sudah bu, sekarang tekan transaksi lainnya, lalu tekan informasi saldo. Sudah ibu?
Dian                     : Sudah.
Hendra                 : Disitu saldonya tertera berapa bu?
Dian                     : Ada deh…
Hendra                 : Ibu tolong sebutkan saldonya, supaya ketahuan ntar transaksi pengambilan uang sepuluh jutanya sudah berhasil atau belum.
Dian                     : Tanpa step itu bisa kok, di skip aja. Tar Aku kasih tau udah berhasil atau belumnya. (Tittiittiiit, peringatan dari mesin ATM berbunyi karena Aku terlalu lama berdebat dan mendiamkan kartu ATM didalam mesin tanpa transaksi. Sebelum kartu tertelan, Aku segera mengeluarkannya.)
Hendra                 : Tapi bu, kalau ibu tidak sebutkan disini, rekamannya tidak bisa membedakan saldo sebelum dan sesudah transaksi.
Dian                     : Kalau harus melalui step itu, saya nggak jadi ambil aja mas. Uangnya buat mas. (Aku tetap nggak mau menyebutkan saldo, karena kalau dia tahu saldoku di awal, dia pasti akan menyuruhku nyari kartu ATM dengan saldo minimal tertentu, satu juta atau berapapun.)
Hendra                 : Oke oke, maaf bu. Kalau begitu, ke step selanjutnya aja. Sekarang tekan menu lainnya bu.
Dian                     : Sebentar, kartu saya baru saya keluarkan tadi. Ini mau masukin lagi.
Hendra                 : Baik Bu, ulang dari awal ya.  Masukkan kartu, pilih bahasa Indonesia, lalu masukan password.
Dian                     : Ya.. terus?
Hendra                 : Pilih lainnya.
Dian                     : Ya.. lalu?
Hendra                 : Pilih Uang elektronik.
Dian                     : Ya.. (uang elektronik? E-Money donk ya?) teus?
Hendra                 : Saya bacakan kodenya ya bu, ketikan disitu.. *blablablabla…* (Aku lupa kodenya)
Dian                     : Sudah, terus?
Hendra                 : Ketik 1234567, lalu lanjutkan
Dian                     : Ya.. (setelah mencet lanjutkan keluar nominal sebesar Rp 1.234.567,-  itu artinya kayaknya Aku suruh isi e-money dia sebedsar nominal itu. Padahal saldoku nggak ada segitu, paling juga gagal, ikutin aja dah.)
Hendra                 : Sudah bu? Di Oke ya bu..
Dian                     : Ya..
Hendra                 : Slip dan kartunya sudah keluar ya bu?
Dian                     : Sudah.
Hendra                 : Oke, sekarang masukan lagi, tekan bahasa Indonesia, masukkan password, tekan lainnya, uang elektronik, ketikkan kode *blablabla*, lanjutkan, ketik 567890, oke.
Dian                     : (Dan kembali dia minta top up ke e-money sebesar Rp 567.890,-) Oke, sudah..
Hendra                 : Oke, sekarang cek saldo ibu, apakah hadiahnya sudah masuk?
Dian                     : Nggak ada uang masuk ke rekening saya mas, malah saldo saya berkurang.
Hendra                 : Lho, kok bisa? Padahal tadi alurnya sudah bener lho bu. Memangnya berkurang berapa bu?
Dian                     : Sepuluh ribu.
Hendra                 : Oh, itu berarti biaya administrasi untuk dua kali transaksi  tadi bu, karena ibu kartu ATM nya bukan mandiri. Terus, saldo ibu sekarang berapa?
Dian                     : Emang harus banget ya nyebutin saldo?
Hendra                 : Iya bu, kan Kami nggak tahu transaksinya berhasil atau nggak kalau ibu nggak sebutkan saldo.
Dian                     : Oke, saldo Saya delapan puluh tiga ribu rupiah.
Hendra                 : Maaf Bu, bisa diulang?
Dian                     : delapan puluh tiga ribu mas.
Hendra                 : Emang tadinya berapa bu?
Dian                     : Sembilan puluh tiga.
Hendra                 : Sembilan puluh tiga apa bu?
Dian                     : Sembilan puluh tiga ribu rupiah lah.
Hendra                 : Masak sih bu? Mungkin ibu salah lihat. Atau saya yang salah dengar? Coba bacakan sato per satu angkanya bu.
Dian                     : sembilan, tiga, nol, nol, nol.
Hendra                 : Masak digitnya segitu bu, mungkin ada angka lain yang belum dibacakan bu?
Dian                     : Angka lain gimana ah, emang segitu saldio saya. Tadinya sembilan puluh tiga ribu, habis transaksi tadi kepotong sepuluh ribu, sekarang tinggal delapan pukluh tiga ribu rupiah. (Hahaha, rasakan kau. Minta top up jutaan kok dari rekening yang puluhan ribu doank, ya gagal laaah.)
Hendra                 : : Mmmm….  Berarti ada kesalahan teknis bu. Mungkin kartunya nggak  cocok. Ibu ada rekening lain? Coba pakai kartu ATM yang lain Bu.
Dian                     : Nggak ada mas, kartu ATM saya Cuma ini.
Hendra                 : Masak sih ibu keluar kota Cuma bawa kartu ATM satu dan isinya segitu?
Dian                     : Emang gitu. Sabar yah. (Haha, si penipu masih ngeyel aja minta ATM yang ada isinya, dia pikir semudah itu Aku mau transfer, haha capek ya mas hampir dua jam mandu lewat telepon tapi hasinya nihil? Haha).
Hendra                 : Yaah, ibu. Maaf ya Bu merepotkan. Tuuuttuuuttuuut…

Dia pun menutup telfon dengan nada kecewa karena tidak mendapatkan kiriman sepeser pun dariku. Jam menunjukkan pukul lima sore. Ternyata penipu itu sudah ngoceh selama dua jam tanpa hasil apapun kecuali zonk. Oke, cukup lelah memang jalan pulang pergi cari ATM mandiri, tapi Aku puas setelah mengetahui alur penipuannya dari awal sampai akhir.
Nah, modus seperti ini sengaja ditujukan ke orang-orang di luar Jakarta. Kenapa? Karena di luar jakarta nggak ada E-Money, mereka nggak tahu apa itu uang elektronik.
E-money adalah kartu yang digunakan untuk membayar beberapa fasilitas umum di Jakarta secara elektronik. Bisa digunakan untuk membayar busway, parkir, bensin, dan lain sebagainya. Jadi di dalam E-money tersebut kita bisa isikan saldo, semacam pulsa, dan kita bisa menggunakan kartu iitu untuk membayar dengan cara menempelkan kartu pada mesin bayarnya. Maka saldo pun akan berkurang. Pengisisan E-Money bisa dilakukan salah satunya dengan cara mengisi saldo lewat ATM. Dan yang dilakukan oleh penipu tadi adalah  dengan memanduku untuk mengirimkan sejumlah saldo tabunganku ke kartu E-Money miliknya.
Lalu, darimana penipu itu tahu tentang data diriku? Dia menggunakan layanan “Indosat assistant” melalui web indosat. Dengan memasukkan nomor dan  kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor tersebut, dia dapat membuka informasi mengenai data pengguna kartu. Data itu indosat peroleh ketika kita memasukkan identitas saat pertama kali kita aktivasi kartu.
So, hati-hati ya terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan perusahaan tertentu dan menjanjikan hadiah untuk kalian. Semoga sharing pengalamanku ini bermanfaat untuk kalian. J